Iday dan Dina

"Apa itu yah?"tanya bu Iday

"Skuter."kata Pak Embot.

"Untuk Barra?"tanya bu Iday lagi.

'Iya,udah lama minta terus."kata Pak Embot.

"Mau taro dimana?"tanya bu Iday.

' Di kolong tempat tidur aja."kata Pak Embot.

Barra memang minta skuter kalau ulangtahun.

Barra ulangtahun tepat hari raya idul fitri.Pastinya dirayakan seluruh umat Islam.

"Bu,lebaran masih lama ya?"tanya Barra

"Kenapa?"kata bu Iday

"Kan aku ulang tahun.Aku udah kesabaran pengen skuter."kata Barra.

"Bukan udah kesabaran,tapi udah ga kesabaran."bu Iday memperbaiki bahasa Barra.

"Iya,begitu.Ibu ga paham ya mau aku?"tanya Barra makin  bikin bingung.

"Iya."kata bu Iday.

"Akukan ingin skuter,ibu berkata nanti lebaran.Makanya aku mena yakan   apakah lebaran masih lama?"Barra menjelaskan dengan bahasa yang sepertinya baku.

"Masih lama Barra."jelas ibu Iday.

"Maukah ibu memberitahu aku,bila nanti lebaran telah mendekati kita!"kata Barra.

"Iya Barra."kata Bu Iday.

Barra memang bila bicara bahasanya seperti baku namun berantakan.

Takbiran akhirnya terdengar, Setelah sholat Maghrib Bu Iday mengeluarkan motor .

"Ibu,mau kemanakah?"tanya Barra.

"Ke rumah Nyak,mau ikut?"tanya bu Iday.

"Kalau ibu memperbolehkan aku mau,tapi kalau ibu melarang aku ama ayah di rumah." Kata Barra.

"Di rumah aja ya!"kata bu Iday.

"Baiklah,aku di rumah aja menanti spaket skuterku datang.Kata ayah kalau sudah salat id aku ulangtahun."kata Barra.

'Besok de salat idnya.'kata bu Iday.

Bu Iday meluncur ke rumah Nyak untuk membuat uli. Tiap tahun setiap takbiran pasti bu Iday membantu masak di rumah Nyak.

Baru sampai halaman depan ,Mpok Toi sudah mencegatnya.

"Ada apa sih?"tanya bu Iday.

"Lihat Dina ga?"tanya Mpok Toi

'Ga,emang kenapa?"tanya bu Iday.

"Ga tahu dia ngambek."Mpok Toi mrnjelaskan.

" Kecil-kecil ambekan. Ya udah gue cari sekarang."kata bu Iday.

 Setelah berkeliling selama 1 jam,akhirnya bertemu juga ama ya g dicari.Sefang duduk di taman depan toserba Taman Asri.

"Kenapa Din?"tanya bu Iday.

Dina tidak menjawab sepatah katapun.

Tiba-tiba terdengar suara  dari perut  bu Iday minta di isi makanan.

"Udah makan belum?makan yuk! Tante mau makan sate."kata bu Iday.

Bu Iday dan Dina menuju tukang sate yang bernualan tak jsuh dari taman.Motor bu Iday diparkir di depan toserba.

"Bang 2 porsi sate ayam.pake nasi."pesan bu Iday.

"Makasih Tan,udah mau ngajak aku makan diulangtahun aku."kata Dina.

"Iya. Selamat ulang tahun ."ucap bu Iday.

"Makasih Tan., Kalau aja Mama kayak tante aku nggak akan pergi."kata Dina.

" Maksudnya?"tanya bu Iday ga paham.

"Aku ulang tahun tapi nggak ada yang ngajak aku makan. Nggak ada yang ngasih aku kado .Tante yang lupa ulang tahun aku ,ngajak aku makan sate."kata Dina.

"Yaelah Din,gara-gara ga di traktir makan ultah jadi kabur? Tante baru sekali ngajak kamu makan Kamu udah punya puji-puji tante. Mama kamu tiap hari ngasih kamu makan. Dari saat kamu lahir sampai sekarang segede gini ,kamu nggak pernah puji Mama kamu. Malah kamu kabur cuma gara-gara ulang tahun ga ditraktir." Kata bu Iday." Apa kamu kira kamu akan ditraktir, dengan cara kabur seperti ini?"lanjutnya.

" Mama kamu nungguin di rumah cemas takut kamu kenapa-napa. Kamu udah gede di jalan sendirian kalau kenapa-napa siapa yang rugi. Pasti Mama kamu sedih.'bu Iday berkata lagi." Habis makan kamu tante anter pulang terus minta maaf ama Mama."

"Iya tan."kata Dina.

 Sembari makan Bu Ida berpikir dalam hatinya. Bagaimana kalau anak nya juga berbuat seperti Dina. Iya berjanji dalam hati akan mendidik anak-anaknya agar tidak terjad seperti Dina.